Rabu, 28 Januari 2015

Misteri Tanjakan Emen

Jalanan Tanjakan Emen



Bagi warga Bandung khususnya yg bermukim di Bandung Utara pasti sudah kenal dengan tanjakan Emen, tanjakan maut yg terletak yg menanjak dari arah Subang dimulai sebelum mulut jalan ke pintu obyek wisata air panas Ciater hingga mulut jalan obyek wisata kawah gunung Tangkuban Perahu lembang Bandung, Kenapa jadi misteri ? karena setiap tahun bahkan bisa terjadi beberapa kali dalam setahun selalu terjadi kecelakaan lalu lintas di daerah ini, beberapa bulan lalu bis yg ditumpangi rombongan perawat dari Palembang ? terjungkal di daerah ini banyak korban tewas dan luka2 serius, terakhir sebelum lebaran sebuah bis yg mengangkut banyak Pemudik jg mengalami kecelakaan ya di daerah ini beberapa tewas dan juga luka2 berat & ringan, tetangga saya seorang dosen IKIP/UPI bandung yg kemudian tinggal di komplek dosen UPI Bandung, jg tewas sekeluarga mengalami kecelakaan dgn mobil sedan yg dimilikinya sepulang dari Jakarta beberapa tahun lalu, kalau di data jumlah yg mengalami kecelakaan di daerah ini tenty sangatlah banyak, Kenapa Tanjakan yg memiliki suasana hening & mencekam di siang hari apalagi malam tentunya diseling bau belerang yg menyengatmenusuk hidung di kanan kiri pohon2 cemara & pepohonan lain yg rimbun, kanan kiri lembah2 & bukit2 perkebunan teh mengapit jalan itu, agak2 mirip daerah hutan jati menjelang kota Semarang dari Pekalongan ini memang misterius, menurut ceritera dari mulut ke mulut secara turun temurun dahulunya entah di Jaman Belanda/Jepang atau Sdh merdeka di daerah itu ada pria separuh baya yg bernama Emen, telah ditabrak oleh orang tdk bertanggung jawab alias tabrak lari, kemudian mayat yg malang ini bukannya ditolong malah disembunyikan di rimbun pepohonan sekitar tanjakan itu, maka sejak saat itulah arwah pak Emen menuntut balas kepada siapa saja yg lewat disitu dan dia pernah berbuat kejahatan serupa kepada siapapun niscaya akan akan mengalami kecelakaan yg kadang tidak masuk diakal, seperti se-olah tiba2 ada kendaran lain yg tiba2 datang dari depan yg mau menabrak kendaraannya, sehingga kendaraan pun oleng, terbalik, atau tersungkur masuk lembah/jurang atau sebab lain yg tidak diduga.


Sejak dahulu sampai sekarang para sopir yg tahu riwayat jalan ini apabila melewati jalan ini akan selalu berdoa kadang ada yg melemparkan sebatang, beberapa batang atau bahkan sebungkus rokok, yg menurut mereka syarat minta idzin untuk lewat di daerah kekuasaan Pak Emen Alm.

Hari Minggu, 25 Juli 2010, kami melakukan wisata ke Ciater, Kab. Subang.  Berangkat dari arah Bandung.

Pemandian Ciater terkenal dengan pesona air panasnya, bungalow, wisata air, outbon, keelokan dan kesejukkan alamnya.

Begitu bus sukses mendaki hutan pinus Tangkubanparahu, tepat  di perbatasan  Kab. Bandung Barat - Kab, Subang, tepatnya di gerbang obyek wisata Gn Tangkubanparahu bus meluncur menuruni turunan hebat dan dibalut kabut pekat.


Posisi tanjakan Emen dengan elevasi 50 derajat (Foto: google.com)
Di sinilah turunan atau tanjakan Emen (kalo dari arah Subang) berada. Kata “Emen” menjadi legenda di kalangan supir atau warga sekitar.  Diapit dua obyek wisata, yakni Tangkubanparahu  dan pemandian Ciater yang masuk wilayah Kab Subang.

Menurut cerita di kalangan warga, alkisah Emen dikenal supir pemberani.  Emen mengemudikan  oplet jurusan Bandung-Subang mengalami naas saat mengangkut ikan asin dari Ciroyom Bandung menuju Subang di tahun 1964. Kendaraanya terbalik dan terbakar. Naas bagi Emen, dia terbakar hidup-hidup hingga tewas. Konon saat itu, Emen lah dikenal satu-satunya sopir berani mengemudikan kendaraan di malam hari.

Kini petaka sering terjadi di tanjakan ini. Kejadian rem blong, bus tergelincir dan kendaraan terperosok kerap terjadi di jalur ini.

Begitu juga menurut pengakuan warga, kejadian aneh-aneh seperti mogok disertai kesurupan  sering dialami  sopir atau penumpangnya.

Anehnya, kendaraan yang mogok terjadi apabila seseorang yang melalui jalan itu bersikap sompral dan sombong.


Kerap terjadi kecelakaan di tanjakan ini (Foto: google.com)
Menurut kepercayaan warga, kejadian itu hilang begitu saja, kala sebatang rokok dinyalakan dan dilempar ke pinggir jalan sebagai simbol memberikan rokok kepada arwah Emen. Konon dulunya, Emen amat gandrung merokok saat mengemudi.

Pangkal penyebab kecelakaan ini sebenarnya posisi turunan atau tanjakan Emen terbilang cukup ekstrim.  Dengan kemiringan sekitar 45-50 derajat sepanjang kurang lebih 2-3 km ini jalan ini memiliki tikungan tajam memaksa  supir piawai dan ekstra hati-hati memegang kemudi.

Kini tanjakan Emen telah diperlebar. Dua jalur menanjak dan satu lajur menurun.  Dua lajur menanjak memberi kesempatan bagi pengemudi berkonsentrasi menjaga laju kendaraannya saat mendaki. Sementara satu lajur menurun agar supir tetap berhati-hati menjaga keseimbangan gas dan rem sehingga mobil tetap terkendali.

Kini di sepanjang tanjakan ini sudah tidak sesunyi dulu.  Selain ramai penjaja makanan, juga bengkel darurat pun tersedia, seperti servis kopling, rem, bensin atau tambal ban.

Percaya atau tidak misteri tanjakan Emen, terserah kepada kepercayaan anda masing-masing

Sumber : Facebook.com

1 komentar: